Anda tahu?
– Siapa mentornya Soekarno?
– Siapa mentornya Tan Malaka?
– Siapa mentornya M. Natsir?
Ternyata orangnya yang sama. Siapakah orang hebat itu?
Dialah HOS Tjokroaminoto, gurunya para pendiri bangsa, yang juga perintis Serikat Dagang Islam.
Perihal HOS Tjokroaminoto sebagai mentor ini diingatkan kembali oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan, Senin yang lalu kepada saya dan 20-an undangan lainnya. Mulai dari Nadiem Makarim (Pendiri Go-Jek), Arif Wibowo (Direktur Garuda Indonesia), Handry Satriago (Pemimpin GE Indonesia), sampai Prof. Firmansyah (Rektor Paramadina).
Sambil tersenyum Pak Menteri menjawab, “Baik Mas. Tapi, itu nanti. Sekarang kita rapikan dan buktikan dulu pada angkatan pertama ini. Setelah berhasil, kita akan tingkatkan semuanya dan bisa diduplikasi oleh semua sektor.”
Di seminar-seminar sering saya sampaikan bahwa Nabi Muhammad saja punya mentor. Ini beneran. Untuk urusan bisnis, yang menjadi mentor adalah pamannya. Untuk urusan agama, yang menjadi mentor adalah Malaikat Jibril.
Boleh dibilang, mentor adalah pihak yang bisa membimbing kita menuju impian kita, karena dia lebih dahulu
mencapainya dan dia bisa mengajarkan cara-cara mencapainya.
Ada orang yang bisa mencapai, namun tidak bisa mengajar. Sebaliknya, ada orang yang bisa mengajar, namun belum pernah mencapai. Kedua-duanya perlu.
Sekiranya kita harus mengorbankan waktu dan uang demi mendekati sang mentor, yah keluarkan saja. Saya pun begitu, dari dulu sampai sekarang. Hasil akhirnya, malah menghemat waktu dan uang saya. Karena saya tahu persis, coba-coba sendiri jauh lebih lama dan jauh lebih mahal. — oleh Ippho Santosa
*****************************************************************************
“Yah, Ternyata tulisannya Ippho Santosa…” Pasti itu yang keluar dari mulut Anda… Iya kah?hehehe…
Iya, itu tadi-sepanjang itu- kiriman dari WA-nya Ippho Santosa, sangat menginspirasi kan? Makanya sayang kalau tidak saya share di sini… Apakah Anda juga sepakat dan mendapat sesuatu dari tulisan tersebut? Kalau iya, ya Alhamdulillah,, Saya tidak perlu meminta Anda untuk men-share lagi, Anda putuskan sendiri saja! J
Kurang lebih, memang seperti itulah urgensi mentoring. Sistem ini telah terbukti mampu melahirkan pribadi-pribadi unggulan, bahkan sejarah kita juga telah mencatat bahwa orang-orang hebat yang mampu merubah zaman dan membangun peradaban adalah mereka yang masa mudanya aktif dalam kelompok-kelompok diskusi tersegmen, atau mentoring.
Coba kita renungkan, dari FKH-FKH yang ada sekarang, berapa jumlah total generasi profesi ini se-Nusantara? Berapa kelompok mentoring yang bisa dibuat? Berapa besar kemungkinan akan lahir tokoh ‘dokter hewan’ berpengaruh dari kelompok-kelompok itu nantinya?
Yang sudah senior dan mapan, jangan segan membagi ilmunya. Yang junior juga jangan sungkan ‘berguru’ pada seniornya. Mari bangun kelompoknya, hidupkan visinya, dan mulailah mentoring-nya! SEMANGAT! ( ^_^)9
Salam,
Arief Ervana, Drh.